وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا ح
Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS Al-Fath:4).
Maksud ayat diatas adalaha bahwa ALLAH SWT senantiasa memberikan ketenangan dihati setiap orang mukmin. Ketenangan ini merupakan suasana psikologis yang melekat pada setiap individu yang mampu melakukannya. Ketenangan adalah suasana batin yang hanya bisa diciptakan sendiri. Tidak ada jaminan seseorang dapat menciptakan suasana tenang bagi orang lain.
Secara logika dalam ketenangan akan memberikan efek maksimal dalam setiap tindakan yang dilakukan. Segala sesuatu yang dilakukan tanpa ketenangan hanya akan membuahkan hasil yang terkesan asal asalan, tidak terprogram, bahkan jauh dari harapan.
Ketenangan hati merupakan pondasi utama dalam melakukan setiap tindakan. Ketenangan hati hanya akan diperoleh apabila kita senantiasa mensyukuri nikmat yang ALLAH SWT berikan tanpa ada rasa mengeluh. Pondasi iman yang kuat juga sangat mempengaruhi tingkat ketenangan hati seseorang. Ibarat sebuah pohon, ketenangan hati merupakan akar dari setiap tindakan manusia. Bila akar yang tertanam dihati sanubari kuat maka pohon sikap yang tumbuhpun akan senantiasa dihiasi dengan ketenangan jiwa.
Dalam prakteknya, kadang emosi manusia yang tidak stabil membuat kita dihadapkan pada sebuah dilema. Ada beberapa pilihan keputusan yang sama sama sulit untuk diambil dalam memecahkan sebuah masalah. Dalam hal ini ketenangan hati sangat berperan untuk membantu menguraikan permasalahan yang ada. Dan hanya jiwa jiwa yang senantiasa dibalut dengan keteguhan hati bahwa ALLAH SWT akan selalu memberikan pertolongan bagi umatNYA, yang bisa menyelesaikan setiap masalah dengan baik.
Sama halnya motivasi, ketenangan hati hanya bisa diciptakan oleh diri sendiri. Seberapa besar kadar ketenangan hati yang akan dimiliki seseorang tentunya tak bisa dipisahkan dari kadar ketaqwaan kepada ALLAH SWT. Dan ironisnya masih sedikit sekali dari kita yang mampu menyelaraskan ketenangan hati dalam bertindak, sehingga banyak dijumpai penyesalan penyesalan dalam setiap permasalahan dan cenderung menyalahkan. semoga kita termasuk golongan yang selalu mendapat petunjukNYA dalam menjalani hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar